Tabacko – Kisah gadis buta karena kecelakaan,ia bernama Bella. Bella kelas XII Di SMA 1 TUNAS KARYA Jakarta.
Bella adalah gadis cantik yang memiliki lesung pipi saat tersenyum, rambut panjang dan kulit putih. Ia memiliki seorang kakak yang tidak kalah cantik dengannya, namanya Arumi.
Ayahnya bernama Burhan, ibunya bernama Santi. Orang tua mereka mempunyai berbagai bisnis, salah satu bisnisnya dijalankan oleh Arumi yaitu pabrik dan perkebunan Teh. Arumi tinggal sendiri di vila keluarga yang dekat dengan perkebunan teh.
Bella tinggal bersama kedua orang tua di Jakarta. Disekolah Bella memiliki 3 sahabat yang selalu bersama-sama, namanya Ike, Maudy, dan Cindy.
Waktu itu selesai pelajaran matematika Siska memberi undangan ulang tahunnya besok malam dengan tema gaun bertopeng.
Sepulang sekolah Bella dan ke3 sahabatnya duduk di kursi dekat lapangan basket, mereka bingung merencanakan gaun yang akan dipakai untuk menghadiri pesta ulang tahun besok.
Bella mengusulkan untuk belanja bersama untuk membeli gaun dan kado di mall terdekat dengan diantarkan supirnya. Maudy dan Cindy setuju,tetapi Ike menolak karena Ike kemungkinan tidak bisa menghadiri pesta ulang tahun karena ibunya Ike sedang dirawat di rumah sakit.
Ike harus segera kerumah sakit untuk menjaga ibunya. Bella dan temannya pun memahami itu semua, mereka pun ikut ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya Ike dengan diantarkan oleh supirnya Bella.
Sebelum sampai di rumah sakit Bella meminta pak supirnya untuk berhenti di sebuah toko buah untuk membeli parsel buah. Setelah sampai dirumah sakit ibunya Ike belum boleh ditemui karena sedang istirahat.
Bella, Maudy, dan Cindy menitip salam untuk ibunya Ike, lalu mereka ber3 berangkat ke mall untuk membeli baju dan kado. Mereka bingung memilih karenya banyak pilihan dan bagus-bagus.
Mereka memilih topeng yang sama, Setelah lama memilih akhirnya menemukan pilihan masing-masing dan mereka segera membayar.
Sebelum pulang mereka mampir di supermarket yang ada dilantai bawah untuk membeli ice cream. Selesai membeli ice cream mereka ke tempat parkir dan masuk mobil.
Dalam perjalanan pulang mereka memakan ice cream bersama, karena mereka tinggal dalam 1 komplek perumahan jadi sering berangkat dan pulang bersama.
Bella mempunyai kekasih yang bernama wildan,ia kakak osisnya Bella dulu dan sekarang melanjutkan diperguruan tinggi ternama di Jakarta.
Karena Siska tidak begitu mengenal wildan maka,wildan tidak diundang. Malam sebelum pesta wildan mengirim pesan kalau ia menjemput Bella setelah pesta nanti. Bella pun senang dan memberitahu supirnya agar tidak menjemput sepulang pesta nanti.
Setelah pesta selesai Bella keluar dan mencari mobil wildan karena parkiran penuh Bella mencari di pinggir jalan dan mengetahui mobil wildan ada disebrang jalan.
Ia dengan fikiran mau mengagetkan wildan langsung menyebrang tanpa melihat sisi kanan kiri terlebih dahulu dan bertepatan ada truk besar sedah melaju.
Bella pun tertabrak berlumur darah. Semua orang disekitar langsung mengerumuni Bella. Karena melihat ada keramaian wildan turun dari mobil dan menghampiri kerumunan.
Setelah sampai lebih dekat dan ternyata Bella yang tertabrak, wildanpun langsung mengangkat dan membawa kerumah sakit. Sesampai dirumah sakit Bella dibawa ke ruang ICU dan wildan pun segera menelefon orang tua Bella.
Setelah beberapa jam menunggu diluar ruangan,dokter pun keluar dan memberitahukan keadaan Bella. Dokter memberitahu bahwa syaraf matanya ada sedikit masalah dan kemungkinan besar Bella akan Mengalami kebutaan.
Mendengar perkataan dokter ibunya Bella pun langsung pingsan. Wildan menangis dan terus menyalahkan dirinya karena dia tidak keluar dari mobil saat Bella menyebrang.
Besoknya saat Bella sadar dia berteriak “kenapa gelap? Tolong nyalakan lampunya, tolong.’’
Ibunya Bella pun menangis dan menenangkan Bella, semua dijelaskan oleh ayahnya dan Bella pun pingsan karena syok belum bisa menerima kenyataan kalau dia buta.
Setelah dirasa cukup membaik Bella pun bawa pulang. Beberapa hari Bella sulit makan dan mengurung diri dikamar, ibunya pun menelefon Arumi untuk pulang agar bisa menenangkan Bella.
Saat Arumi datang Bella menangis, Arumi bilang ke Bella kalau Bella akan dibawa ke vila dimana Arumi tinggal agar Bella bisa sedikit lebih tenang.
Dengan suasana yang sejuk dan jauh dari keramaian. Bella pun menyetujui untuk tinggal Di vila bersama kakaknya. Setiap hari ada guru yang datang untuk mengajar khusus tunanetra.
Jika Bella ingin berjalan-jalan mengelilingi kebun teh ia didampingi oleh suster Ratna. Suster Ratna adalah suster yang mengurus Bella mulai dari mandi, make up, makan, dan lainnya yang berhubungan dengan Bella.
Hari demi hari Bella mulai bisa tersenyum kembali, ia senang berada di vila. Waktu itu guru yang biasa mengajar Bella memberitahu jika ada Danau yang bagus didekat perkebunan.
Bella pun tertarik ingin kesana dan meminta suster Ratna untuk mengantar ke Danau. Suster Ratna menolak karena hari sudah gelap,tetapi suster Ratna berjanji akan mengantar besok paginya. Bella pun tidak sabar menunggu pagi.
Keesokan paginya Bella sudah bagun lebih awal dari biasanya, cuaca masih dipenuhi embun pagi tetapi Bella tetap meminta untuk berangkat ke tepi Danau. Setelah sampai ke tepi Danau Bella meminta suster Ratna untuk meninggalkannya sendiri.
Diatas kursi roda Bella menangis,setelah beberapa saat ia mendengar ada langkah kaki seperti bukan langkah kaki suster Ratna.
Ia mulai sedikit ketakutan tetapi ia menunjukkan sikap beraninya dengan tidak panik. Setelah langkah kaki mulai berhenti Bella mulai bernafas lega dan tiba-tiba terdengar suara laki-laki menyapa dengan pelan.
Bella langsung kaget dan jantungnya berdetak kencang. Laki-laki itu mengajak untuk berteman, ia memperkenalkan diri kalau ia bernama Fahmi,ia tinggal tidak jauh dari danau. Bella pun memperkenalkan diri juga, meraka pun berteman.
Bella dan Fahmi berjanji jika setiap minggu pagi untuk bertemu ditepi Danau. Fahmi mengidap penyakit Kangker otak stadium akhir ia menulis surat yang berisi jika ia sudah tidak kuat dan meninggal ia meminta untuk kornea matanya di dinorkan untuk Bella.
Ia memberikan surat yang ia tulis kepada ibunya dan meminta untuk membuka surat itu saat fahmi dinyatakan meninggal oleh dokter.
Karena dokter sudah memberitahu bahwa umur fahmi sudah tidak lama lagi, paling lama 1 bulan. Fahmi tidak bercerita kepada Bella, tetapi meminta bertemu setiap hari dengan Bella.
Pagi itu Fahmi mendatangi rumah Bella untuk mengajak Bella bersepedah. Bella dibonceng oleh Fahmi mengelilingi taman.
Saat hari mulai panas mereka berteduh di bawah pohon. Fahmi memberikan gelang untuk Bella,gelang itu buatan fahmi sendiri.
Sesaat setelah memberikan gelang itu Fahmi merasa kesakitan dibagian kepala dari hidung keluar darah lalu pingsan.
Orang-orang sekitar langsung membawa Fahmi kerumah sakit dan Bella diantarkan pulang, Bella menangis menghawatirkan Fahmi.
Esoknya Bella meminta suster Ratna untuk mengantarkan ke tepi Danau,ia berharap fahmi datang. Langit semakin mendung tanda akan turun hujan.
Suster Ratna mengajak Bella pulang tetapi Bella tetap tidak mau. Sampai hujan turun Bella tetap hujan-hujanan,sampai hari mulai gelap Bella tetap tidak mau untuk pulang.
Suster Ratna menghubungi Arumi untuk menjemput Bella, sampai malam hingga Bella pingsan lalu Arumi dan suster Ratna membawa Bella pulang ke vila.
Paginya ibu Fahmi mendatangi vila Arumi dan menceritakan kepada Arumi bahwa Fahmi sudah meninggal dan Kornea mata Fahmi akan di donorkan untuk Bella.
Ibunya Fahmi sudah mempersiapkan waktu operasi mata dan meminta agar tidak memberitahu Bella terlebih dahulu.
Malamnya Bella mulai melakukan oprasi mata. Setelah oprasi mata selesai Bella sangat Bahagia memeluk Arumi dan suster Ratna.
Bella minta untuk diantarkan ke rumah Fahmi ia ingin bertemu Fahmi. Arumi pun mengantarkan Bella kerumah Fahmi.
disambut oleh ibu Fahmi dan ibu Fahmi mengantar kekamar Fahmi,didalam kamar Fahmi dipenuhi foto-foto Bella di danau,ibunya pun memberitahu sebuah surat untuk Bella.
Bella pun langsung membacanya,Bella menangis membaca surat dari Fahmi. Bella ingin diantarkan ke makam Fahmi, ibunya Fahmi pun mengantarkan ke makam Fahmi. Sejak saat itu Bella setiap hari mengunjungi makam Fahmi